Senin, 01 Oktober 2018

Dosen Ku Lonte Yang Tanpa Bayaran

Dosen Ku Lonte  Yang Tanpa Bayaran




Kejadian ini saat aku kuliah disalah satu univesitas di kota tempat tinggalku. Saat aku masih muda dan lagi jahat-jahatnya. Ada seorang dosen wanita muda yang mejadi dosenku saat itu. Dosen itu bernama buk tuti, ia adalah seorang dara berdarah batak mempunyai tubuh yang sintal, padat, montok dan menggoda. Kemolekan tubuhnya menggoda setiap lelaki baik itu dari dosen senior, dosen sebayanya bahkan kami yang mahasiswa ini amat mengidolakannya. Mengidolakan untuk mencicipi tubuh do’i pastinya. Namun sikap do’i saat itu jauh dari kesan ramah dan terkesan agak angkuh baik dalam berbicara dengan atasannya maupun sebayanya, walau banyak lelaki yang ingin mendekatinya, namun buk tuti tetap keukuh pada pendiriannya untuk tidak pacaran, tapi menunggu seorang lelaki yang serius mencintainya dan langsung mengajaknya menikah!!. Zaman sekarang mana da lelaki kayak gitu ya gak??. Prinsipnya yang pragmatis itu membuta banyak dosen-dosen lelaki yang patah hati. 
Begitu juha saat do’i mengajar, banyak mahasiswa yang pada sakit hati mendegar kata-kata judes yang meluncir tanpa banrol dari bibir mungilnya. Sebagai gambaran pembaca, Buk tuti berusia kira-kira 29 tahun nan lah. Ciri-ciri fisik do’i dapat digambarkan sebagai berikut, tubuh nya sekal padat dengan tinggi sedang kira-kira 158 cm. Wajahnya bulat dengan bentuk muka cantik dengan ekspresi angkuh selalu terpasang pada wajahnya. Namun dibalik semuanya itu do’I mempunyai daya tarik tersendiri. Bibirnya mungil,merah merekah. Giginya rata dan kecil-kecil. Kulitnya putih bersih dan halus.(wajah,tapak tangannya). Walau wajahya tergolong sedang, namun masalah body do’i terlihat sexy karena tubuhnya yang montok dan padat terutama pada bagian dada dengan ukuran kira2 36 ( wooww ) dan pinggulnya yang lebar serta sepasang pantat yang bahenol membuat setiap lelaki menahan ludah bila berdekatan dan berpapasan dengan do’i. Di kampus kami do’i terkenal sebagai dosen yang killer walau sesungguynya dia hanyalah seorang asisten. Setiap orang yang tidak disukainya harus puas menerima nilai E alias tidak lulus. Karena sikap do’i yang otoriter dan terkesan arogan itu membuat sebagian mahasiswa yang agak-agak koboi seperti aku jadi terancam untuk terus mengulang mata kuliah yang diajar do’i karena do’i paling anti dengan mahasiswa yang indisipliner. Oh ya, kalau ke kampus tubuhnya selalu terbalut busana terutup dan do’i selalu mengenakan jilbab guna menutupi rambutnya. Namun walau pakaian do’i selalu tertutup dari kepala hingga ujung kaki, tetap tidak dapat menyembunyikan keindahan tubuh do’i yang padat menggoda itu. Hal ini dikarenakan doi selalu mengenakan pakaian yang nge press hingga memperjelas setiap bentuk dan lekuk tubuhnya. 
Kisah ini dimulai saat aku masuk mata kuliah yang dipegang do’i pada jam 10 siang. Sebelumnya aku bersama teman-temanku yang dikenal sebaga macan kampus hapy-hapy di wc setelah menegak narkoba dan putaw. Setelah puas ketawa-ketawa dengan sisa mabuk aku menuju ke ruang kuliahku dengan santai. Kulihat do’i sedang berdiri memberikan materi kuliah di depan kelas dengan posisi membelakangiku. Terlihat jelas garis celana dalamnya tersembul melekat di pantat nya yang sekal dari balik celana dasarnya yang bewarna hijau tua. Sementara tubuhnya yang padat itu terbungkus oleh baju kerja yang berwarna sama. Darah lelaki ku berdesir karena dosen inilah yang membuat ku mabuk kepayang sekaligus geram dengan segala kekasarannya. Otakku segera berfikir untuk dapat membuat sebuah rencana terhadap do’i pada saat itu juga. Segera aku tinggalkan kelas dan menuju ke tempat aku semula (wc).
Setelah selesai perkuliahan aku berada di atas honda jazzku bersama dua orang temanku. Tekad ku sudah bulat bersama mereka yaitu memperkosa buk tuti yang telah membuat nilai kami terancam gak lulus lagi semester ini. Dibalik kaca film mobil yang tak terlihat dari luar, kulihat buk tuti sedang berjalan menuju halte bus. Melihat itu segera aku turun dari mobil dan berlari menghampiri do’i,
“ buk.. tunggu” ujarku menghampirinya.
“ ada apa “ ujarnya datar dan memadangku penuh selidik
“ ibuk mau pulang ya.. barengan yuk “ ujarku padanya dengan wajah ramah.
“ gak usah saya pulang sendiri” ujar do’i yang kemudian langsung berlalu dihadapanku. Melihat itu kuhadang langkahnya dan berdiri tepat di depannya,
“ kita kan satu tujuan buk, sebaiknya kita barengan aja” bujukku kembali menggoyahkan pendiriannya.
Lama-kelamaan kurayu dengan kata-kata manis akhirnya do’i setuju dan aku mengajaknya menuju mobilku yang sudah terparkir tak jauh dari sana. Kubukakan pintu untuk do’i dan mempersilahkannya duduk dibangku depan. Setelah itu kujalankan mobil keluar dari pekarangan kampus.
Diperjalanan aku sengaja mencari jalan tikus yang sunyi dilalui oleh kendaraan. Kubilang padanya alasanku memilih jalan itu agar kita cepat sampai. Dan,,,, Sesampai disebuah jalan yang kurasa cukup sepi, kuberikan kode melalui spion depan pada 2 orang temanku yang bersembunyi di jok belakang mobil tanpa sepengetahuan buk tuti. Dengan cepat mereka menyergap buk tuti dari belakang. Yang satunya menyumbat mulut dan hidung do’i dengan sebuah saputangan yang telah kami lumuri obat bius dosis tinggi sebelumnya,
“ Mpphhh ..Mmphhh “ terdengar erangan terkejut yang berefek pemberontakan dari mulut dosenku itu. Aku tak mempedulikannya dan terus menjalankan mobil dengan tenang karena dia tak bisa bergerak disebabkan saat itu tubuhnya sudah terikat terpasang sabuk pengaman yang sengaja aku suruh do’i mengenakannya dengan alasan supaya terhindar dari razia, memudahkan aksi kami untuk membekuk do’i. Kulihat geliatan tubuh do’i mulai melemah sampai pada akhirnya tak bergerak dan terkulai tak berdaya dengan kepala menyandar kearahku. Aku tersenyum dan mengedipkan mata pada temanku agar menyingkirkan sapu tangan itu dari mulut do’i yang sudah tak sadarkan diri itu. Kulihat dari spion mobil salah seorang temanku sudah tak tahan untuk menggerayangi tubuh do’i yang montok bahenol itu. Tangannya telah berada di area buah dada buk tuti dan meremas-remas tetek do’I yang berukuran cukup besar itu di balik baju kerjanya. Sedangkan temanku yang satu lagi hanya mengusap-usap wajah do’i cantik itu yang tertidur pulas. Aku sendiri tak mau ketinggalan untuk menjamah tubuh do’I, sebelah tanganku yang berada di gigi mobil, sekarang dengan nakal menuju ke arah paha do’i dan mengelus-elus paha do’i sambil sesekali kuremas tungkai pahanya karena gemas dan tak saabaran untuk menggagahi kemolekan tubuh dosen yang menjadi simbol sex lelaki di kampus kami itu.
Sekarang kami telah tiba di rumah kos temanku yang terletak didaerah pinggir kota. Daerah ini cukup sunyi dari masyarakat dan jarak rumah ke rumah pun berjauhan. Aku berhenti di sana dan melepaskan sabuk pengaman yang mengikat tubuh do’i. Setelah itu aku berlari kesamping mobil dan membuka pintu mobil untuk menggendong buk tuti masuk menuju kamar kos temanku yang berukuran 5x6 m tersebut. Salah seorarang temanku ternyata telah sigap membuka kunci kamar dan langsung kubopong do’i kedalam kamar. Sesampai di kamar kubaringkan do’i diatas sebuah spring bed yang berukuran untuk dua orang itu. 
“ hhhh…” aku menghela napas karena kecapek’an mengangkat do’i yang berberat badan kira-kira 68 kg itu. Salah seorang temanku terlihat tak tahan lagi. mungkin karena sudah berat mabuk, dia langsung menindih buk buk tuti yang terlentang tak berdaya itu.
“ oohh memang top banget bodi lo tuti ..., montokk….” ucapnya penuh emosi. Dia menciumi bibir buk tuti berlanjut ia menjilati wajah hingga lehernya. Gairahku pun terbakar melihat pemandangan tersebut. Terlintas sebuah ide lagi dari benakku,
“ bro, gimana kalau kita ikat dia biar nanti dia tebangunkan dia tidak bisa berontak? “ usulku pada mereka. Mereka berdua langsung setuju. Kami kemudian mengikat tangan buk tuti dengan kain sarung dan menyambungkannya pada kedua besi dipinggir bagian atas springbed tempat do’i kami baringkan. posisi do’i menjadi semakin tak menguntungkan, tubuhnya terlentang dengan kedua tangan terikat kebesi ranjang. Gairahku makin terbakar melihat posisinya yang terlentang tak berdaya menghadap kami dengan posisi terbuka. Tanpa tunggu lagi kudekatkan muka ku ke dadanya dan menciumi bagian tubuh do’i yang sensitif terhadap rangsangan itu dengan penuh nafsu dan emosi. Bau parfum di tubuhnya makin menaikan adrenalinku, Mulutku terus menciumi buah dadanya dan tak sampai disitu, aku koyak baju do’i hingga bagian tengah tubuhnya tersingkap karena kukoyak beberapa kancingnya sampai terbuka seluruhnya. Sekarang terlihatlah bagian dada do’i yang putih mulus tertutup bh putih berenda. Kuciumi bagian tengah diantara kedua buah dadanya dengan gemas, terasa hangat dan harum. Kemudian terus kuciumi dengan penuh nafsu di area tersebut selama beberapa menit. Tak ada rekasi dari do’i. Kurasakan tubuh do’i bergoyang goyang seiring gerakan mulutku di dadanya. Sekarang aku ingin melihat bentuk payudara doi yang terlihat besar itu. Dengan paksa kutarik kutangnya nya keatas hingga sepasang buah dadanya yang putih dan kencang itu menyembul keluar. Dadaku berdegup kencang melihat pemandangan langka itu, namun ini tak berlangsung lama, Dengan emosi kujuliti putingnya yang mungil dan berwarna merah jambu itu. Uhhhh... terasa kenyal dan kencang. Apalagi melihat kulit doi yang putih mulus tanpa cacat membuat aku main kesetanan mempermainkan lidahku di sekujur badannya. Tak sadar mataku melirik kebawah, kulihat Steve, salah seorang temanku sedang berusa memeloroti celana kain yang masih melekat di tubuh buk tuti. Steve berhasil memelorotinya hingga sekarang nampaklah tungkai pahanya yang besar, padat dan mulus. Sejenak aku mengentikan aksiku untuk menikmati dengan mataku keindahan tubuh do’i yang sellama ini selalu tertutup itu. Ternyata memang tak ada cacat di kulit nya yang halus bagai sutra itu. Kualihkan mata menuju pangkal pahanya, selembar celana dalam putih terlihat menutupi bagian auratnya. Gery salah seorang temanku terlihat menanggalkan baju buk tuti yang kukoyak tadi lalu membuangnya ke lantai. Sekarang buk tuti hanya mengenakan celana dalam dan bh plus jilbab putihnya dihadapan kami. 
Steve sengaja menyilangkan posisi kaki buk tuti dan menaikkan betisnya hingga posisi paha do’i terlihat mengangkang. Disana kami jelas melihat sebuah gundukan indah di sela-sela selangkang do’i. “Itu yang selama ini ku idam-idamkan dari do’i”, batinku. Tanganku tak sadar mengelus paha do’i terus keatas hingga menyentuh liang kenikmatannya itu. Sesampai disana kutekankan jari tengahku ke daerah kemaluannya. 
“ sshhhh … “ kedengaran ringisan kecil dari mulutnya. Tubuhnya mulai bergerak sedikit. Namun mata do’i masih terpejam. Melihat itu gery menjadi gemas, ia mengabil cerek air yang terletak di atas meja lalu kulihat dia menyiramkan nya ke wajah buk tuti.
“ hei ada pa bro !!! “ ujar ku menatapnya heran
“ aku tak sanggup lagi bro!! Biar dia sadar dan suruh melayani kita bertiga “ ujarnya. Gery memang terkenal anak paling rusuh di kelompokku.
“ woi, kalau ketahuan nanti bahaya kita “ ujar steve. “ bisa-bisa kita di .DO “ tambahnya mencoba menyadarkan gery yang terlihat begitu emosi.
“ a..hhh tenang aja kalau ngentotin dia saat pingsan mah gak enakk.. gak ada perlawanan dari dia!!! “ ujar gery sambil menuju ranselnya. gery mengeluarkan sebuah handy cam. Kulihat dia menyetel nya dan mengarahkannya ke arah buk tuti yang terbaring setengah telanjang melalui kursi disamping ranjang.
“ dengan begini do’i tak kan berani lapor siapa-siapa. Gua yakin kalau film ini gua edarin di black market dan sempat jadi tontonan orang lain do’i pasti mati mendadak “ ujarnya cuek dan lalu mulai melepas satu persatu pakaiannya. Aku berfikir boleh juga ide tuh anak, kurasa pun setelah ini jika buk tuti melihat rekaman adegan kami memperkosanya dia pasti malu dan takkan banyak bercerita pada orang lain. Bersamaan dengan semburan di wajahnya buk tuti membuka matanya dan gery menghampirinya, duduk disamping do’i.
“ bangunnn.. tuttt!! heii bangun!“ ujarnya merenggut kepala buk tuti dengan kasar. 
Perlahan terlihat buk tuti tersadar sambil menggelengkan kepala menatap kami. Tapi akhirnya do’i berteriak kencang melihat tubuhnya yang hanya tinggal dibalut kutang putih dan celana kulot itu. Dengan cepat gery menyumbat bibirnya. 
“ hei.. diam kauuu !!!.. tenang aja nanti kau akan kami puaskan yaaaa… “ ujarnya terus memelototi buk tuti.
“ beruntung kau dapatkan kami yang masih muda ini buk..” sambung steve yang sekarang berposisi memegangi kedua kaki buk tuti dari bawah. 
“ jangaaannnn jangan lakukaaaaan..!! “ teriaknya disela-sela mulutnya yang sekarang telah dicumbu oleh gery . 
Buk tuti tampaknya telah sadar dari mimpinya. Ia menoleh kepadaku dan berkata,
“ kurang ajar kau paul !!! kau jebak akuuu lepaskaannn aku!! jangan macam-macammm kaliaaan...!!! “ makinya padaku. Aku hanya tersenyum dan memerintahkan gery menghentikan aksinya sebentar.
“ gimana rasanya kalau memohon itu buk ? “ ujarku dingin
“ sakit kan?? Itu yang kau buat pada kami hingga 2 kali gak lulus !! “ bentakku padanya.
“ tolong jangan perkosa ibuk paul, steve.. ger.. “ isaknya. Do’i mulai mengeluarkan air mata. Airmata frustasi dan penuh keputus asaan
“ ibuk janji akan.. awwww.. !!!:” belum sempat do’i selesai bicara kulihat tangan gery sudah meremas buah dadanya yang ranum sebesar buah mangga itu. 
“ udahlah janji aja akan muaskan kami !!” sambung gery sambil menciumi seluruh tubuh buk tuti dari ketiak sampai pusarnya. Tubuh do’i menggeliat-geliat kesana kemari hingga steve pun tak kuasa menahan kakinya. Melihat steve yang berbadan kurus itu sudah kewalahan, aku membantunya dan gantian memegangi kakinya. Kutahan dengan cara duduk diatas kakinya dan do’I sekarang telah berhasil kujinakknan. Steve beralih ke wajahnya dan memaksa buk tuti untuk melakukan oral sex dan sementara itu terlihat gery melepaskan pengait kutang buk tuti dan lidanhya tetap bermain di tubuhnya. Aku tak mau ketinggalan. tanganku menggerayangi pahanya sampai akhirnya sampai di daerah terlarangnya. Kulanjutkan dengan memijit alat kelaminnya itu dengan gerakan vertikal. Kedua kakinya mengapit tanganku. Pertanda ia tak kuasa menahan rasa geli yang mulai menjalari sekujur tubuhnya. Dan akhirnya aku menemukan celah masuk melalui karet celana dalamnya. Dan kutekanan jariku di vegynya yang terasa mulai basah. Terus kumajukan dan kugesekkan tanganku disana. 
“ shhh.. ahhh.. ahhh.. awwwhh …” do’i mendesah-desah tak karuan. Membuatku makin tak sabaran untuk menyetubuhinya. akhirnya kulepaskan tanganku dari sana lalu dengan sekali tarikan kulorotkan celana dalamnya. Hingga terlihatlah memeknya yang mungil yang ditutupi bulu-bulu lebat.
“ wah jembutnya main nih” ujarku
“ gua demen yang ginian “ tambahku. Aku lalu memegang kedua kakinya dan merenggangkannya lebar-lebar sehingga bibir vegynya yang sexy itu kian terkuak mengaga. Kulihat tangan gery mencoba meraba vegy buk tuti tapi dengan cepat ku pukul tangannya danmemberi isyarat aku tak mau diganggu. Lalu kudekatkan lidahku sejajar di bibir vegynya dan perlahan kujilati bibir vegynya itu dengan satu sentuhan
“ Awhhh…mmmhh…Ohhhh….” bunyi suara do’I seiring dengan irama lidahku yang menyapu klitorisnya dengan gerakan perlahan. Kepala do’i menggeleng-geleng menahan sensasi yang ia rasakan saat itu. bersamaan dengan itu steve berhasil memaksa do’i melakukan oral sex. Mulutnya sekarang tersumbat penis steve. Kemudian aku tak tahan lagi kusuruh kedua kawanku mengentikan aksi mereka. Kini giliranku!. Mereka terlihat patuh sampai saatnya aku mengambil posisi diantara kedua pahanya. kedua tanganku menahan kedua kakinya keatas dan kuletakkan diatas pundakku. Kemudian kubimbing rudalku masuk dengan cara menggesekan ujung rudalku pada klitorisnya yang sudah basah. 
“ awwwhhhhh “ desahnya sambil mengggigit bibir. Aku tau do’i sudah mulai menikmatinya. Bersamaan dengan itu kuhentakkan pinggulku untuk memasukkan rudalku membelah klitorisnya. Tapi meleset!. Kucoba sekali lagi tapi bernasib sama. lubang itu amat rapat bagai sulit ditembus, aku tak habis pikir kenapa senjataku tak mampu masuk menerobos bibir vegynya yang telah basah oleh cairan yang keluar dari memeknya bercampur dengan sisa air ludahku tadi. “oooo “ aku akhirnya menyadari, rupanya do’i masih virgin!!!. Dan setahu kami do’i memang belum menikah.
“ kenapa lama banget bro!!! Kami juga mau nih “ ujar steve tak sabaran melihat pelerku tak kunjung masuk menembus ke dalam vegy do’i
aku tak mau menyia-nyiakan ini dan aku merasa beruntung dapat menggagahi buk tuti, perawan tua yang terkenal sulit didekati pria itu. Kali ini dengan penuh kekuatan kulesakkan kembali rudalku dengan setengah memaksa, kudengar do’i meraung-raung kesakitan,
“ argghhh.. sakittttt.. jangannn lakukannnnn …!!!!” jeritnya dengan kuat , kurasa do’i merasakan rasa sakit dan ngilu karena saat itu selaput daranya yang masih rapat disodok oleh sebuah benda tumpul yang berukuran besar.
“ breett,, breet plesss… “ akhirnya berhasil juga kurobek selaput dara do’I yang legit itu. Kutahan sedikit dan perlahan-lahan kumasukan kedalam. Klitorisnya yang basah memudahkan jalan pelerku ke dalam. Kulihat disela-sela bibir vegynya mengeluarkan darah segar.
“ sakiitttt… ampunnn paullll “ jeritnya lagi.
“ gileee anjing lo paul !!! gak bilang – bilang do’i masih virgin !! “ ujar gery menyadari vegy buk tuti mengeluarkan darah segar.


“ Diam disana dan tunggu giliran lo !! “ bentakku sambil menunjuk wajah sobatku yang terkenal tempramental itu. Gery surut juga mendegarnya dan dia diam di posisinya. Sekarang kunaikan pinggulku maju mundur membelah liang vegynya. semakin lama terasa pelerku semakin amblas kedalam vegynya. Kurasakan sensasi yang luar biasa saat dinding vegy do’i yang sempit itu serasa meremas-remas pelerku yang terjepit didinding rahim do’i yang terasa hangat. Aku bertahan diposisi itu selama beberapa menit hingga semakin lama semakin enak terasa, ada sebuah sensasi yang melanda seluruh sel-sel otakku. Kurasakan disekujur tubuhku ada sebuah dorongan yang membuat tubuhku bergetar hebat. seperti ada yang mau keluar dari setiap persendian tubuhku. dan akhirnya aku nembak. kumuntahkan peju ku dalam rahin do’i diiringi teriakan kepuasan dari mulutku. 
Baru aku mencabut penisku dari sana, tiba-tiba gery mengambil alih kedu paha buk tuti diatas pundakku. Sekarang gantian gery yang memperkosa buk tuti. Dengan semangat ia berpacu mencapai kenikmatan. Ia memperkosa buk tuti sebagaimana posisi aku memperkosanya tadi. Kudengar dari mulut buk tuti desahan-desahan kesakitan bercampu kenikmatan
“ ahhh.. awww.. aw.. Ouhh” bunyi napasnya naik turun seiring goyangan pinggul gery. wajah buk tuti telah pucat menahan penderitaan batin. Namun mau tak mau ia terpancing juga dengan permainan gery yang mirip kuda liar itu. Sampai gery mengalami orgasme bersamaan dengan buk tuti. Mereka terhempas berdua diranjang. Dan gery menindih buk tuti yang juga mencapai puncaknya oleh permainan gery yang jantan. Sekarang saatnya steve yang menggilir buk tuti, ia membersihkan spermaku dan sperma gery yang membanjiri bibir vegy do’i. Lalu tak ketinggalan ia mulai menggilir buk tuti tanpa mempedulikan kata-kata kesakitan dan mohon ampun dari mulut buk tuti yang sudah terlihat amat menderita saat itu. Akhirnya steve mencapai orgasme, namun ia mencabut pelernya dari vegy buk tuti dan memuncratkan spermanya di kasur. 
Aku kembali bernafsu, walau buk tuti telah terlihat lelah saat diperkosa kedua temanku. Kubuka ikatan tangannya dan kubalikkan tubuhnya hingga membuat posisi doggie style. Do’i tak berdaya menolak saat pelerku kembali memasuki gua kenikmatannya untuk kedua kalinya. dari belakang. Kurasa pinggulnya mulai mengimbangi goyanganku. 
“ ahh.. ahh.. teruss goyanggg anjinggg “ jeritku tak karuan. tanganku menampar-nampar pantatnya yang montok. Sementara itu steve melepaskan jilbab buk tuti dan kembali memaksanya melakukan oral sex. 
Kucabut kontolku dari memeknya dan kemudian kujilati lubang anusnya. Tubuh do’i bergetar. Sungguh sebenarnya buk tuti mempunyai fisik yang prima untuk bercinta. Namun mungkin karena baru sekali ni do’i merasakannya. Kemudian kuserahkan do’i pada gery yang kemudian mengangkat tubuh do’i dan membuat gaya berdiri. Gery mengangkat tubuh buk tuti dan menggedongnya sambil mengentot do’i sambil berdiri. Kulihat dari wajah buk tuti mau tak mau terlihat rasa puas dan pasrah saja kami perlakukan begitu. Do’i mendesah-desah kenikmatan mengikuti irama goyangan gery. Akhrnya gery mengempaskan do’i kembali di ranjang dan aku langsung menyambut tubuhnya. Kusuruh do’i membuat pijat ala Thai yaitu dengan menggosokkan susunya ke tubuhku. Do’i menurut saja. Dan aku merasakan kenikmatan tiada tara saat susu do’i yang besar dan hangat itu berselancar di dadaku. 
Aku memerintahkan do’i duduk dipangkuanku lalu memangku tubuhnya dari depan sambil mengentotinya lagi. Kali ini do’i mulai membalas dengan menciumi bibir dan leherku hingga membuatku mencapai klimaks untuk kedua kalinya dalam rahim do’i. 
Belum cukup disitu steve masih belum puas, ia menyuruh buk tuti naik keatas tubuhnya yang kali ini terbaring dibawah tubuh do’I tanpa basa-basi steve meminta do’i yang memimpin permainan.alhasil sekarang buk tuti berada diatas tubuh steve dan ia yang memimpin permainan. Kali ini terlihat raut lelah dari wajah cantik do’i saat melayani steve. Entah berapa kali buk tuti mengalami orgasme kami tidak tahu. Yang jelas do’i terlihat patuh pada kami yang menyuruhnya mengikuti instruksi-insturks yang kami inginkan. Sementara itu handycam nya gery merekam semua kejadian di atas ranjang saat itu. 
Akhirnya kami mengakhiri permainan dengan sama-sama serentak menembakkan sperma kami ke tubuh buk tuti. Gery menembakkan pejunya setelah ia menggesekkan pelernya diantara kedua susu buk tuti, dan mengenai dagu do’i. Steve memuncratkan spremanya dibuah dada buk tuti setelah mencabut pelernya dari dalam lubang burit buk tuti. Dan aku sendiri memuncratkan peju dalam mulut do’i yang kusuruh melakuakn oral sex sampai aku nembak dalam mulutnya lalu kupaksa do’i menelan spermaku. 
Kami kemudian membersihkan tubuh buk tuti dengan memandikannya lalu memberi makan dan suplemen, serasa siap makai lonte. Terakhir kulihat do’i menangis saat gery memperlihatkan film yang direkamnya pada beliau. Sejak saat itu buk tuti menjadi wanita pemuas nafsu kami bertiga. Kapan saja kami bercinta dengannya. Mau tak mau ia harus menjalani takdirnya yang menjadi cewek simpanan mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar